SEJARAHISME DESA GENTENG (KISAHISME DIBALIK PENGAMBILAN NAMA GENTENG)KKN 03 STAMIDIYA KONANG BANGKALAN



SEJARAHISME DESA GENTENG (KISAHISME DIBALIK PENGAMBILAN NAMA GENTENG)KKN 03 STAMIDIYA KONANG BANGKALAN
Desa genteng terletak diwilayah perbukitan dengan pemandangan sawah dimana-mana memiliki luas wilayah kurang lebih 1.344.24 km desa yang berada diwilayah utara kecamatan konang merupakan desa terluas kedua setelah durin timur.memiliki jumlah penduduk kurang lebih 6.922 penduduk yang terbesar diberbagai dusun.desa genteng memiliki enam dusun diantaranya adalah dusun ghubugan,tor trebung,begunung,kembang putih,berkongan,bletong.
Secara kepadatan penduduk masih lebih banyak area wilayah persawahan dibandingkan rumah penduduknya.rumah penduduk biasanya terkumpul dibeberapa titik wilayah dibandingkan rumah penduduk ketika disusuri melalui jalannya masih lebih banyak terlihat area persawahan yang luas diperbukitan.
Perbukitan yang sangat luas saat disusuri mulai masuk wilayah desa bandung menuju desa genteng dengan melewati wilayah pinggir desa konang melalui jalan yang naik turun,udara sejuk yang terasa dilingkungan persawahan yang terdapat adalah setiap jalan yang dilaluinya wilayah desa genteng bisa dikatakan terletak didataran tertinggi dari perbukitan tersebut.
Ketika memandang wilayah timur saat menyusuri jalan menuju desa genteng terdapat suatu dataran rendah yang dikelilingi dataran tinggi wilayah dataran rendah tersebut hanyab terlihat pepohonan. dan pesawahan desa genteng berdasarkan informasi dari bapak H.baidowi muslim beliau adalah mantan kepala desa genteng beliau menjabat selama 16 tahun sebagai kepala desa dan beliau mengatakan bahwasannya desa genteng ini memiliki kisah dibalik sebuah penamaannya.
Nama genteng tidak didapatkan secara tiba-tiba oleh masyarakat sejak dulu akan tetapi terdapat asal-usul yang mendasarinya asal-usul tersebut.menurut informasi dari bapak H.baidowi muslim yang telah tinggal diwilayah genteng dan cukup banyak tahu mengenai desa genteng.
Asal-usul dimulai ketika pada zaman dahulu antara desa genteng saat ini sama desa konang merupakan satu wilayah yang memiliki satu klebun(dalam bahasa indonesia bisa disebut kepala desa)apabila digambarkan pada masa itu luas wilayah desa saat masih satu klebun dengan desa konang wilayahnya sangat luas,bahkan dengan wilayah perbukitan yang cukup luas dimana-mana menempuh satu tempat ketempat lainnya melalui jalan bukit yang naik turun.
Kala itu terdapat suatu inisiatif beberapa tokoh masyarakat yang menginginkan dibagin wilayah antara desa genteng dan desa konang saat masih satu klebun atau kepala desa. Pemisahan dua desa tersebut akhirnya dapat dibagi karena ada sebuah cekungan yang dalam bahasa maduranya yakni getteng didesa yang dulunya masih jadi satu.
Pembagian wilayah dua desa tersebut terpisah oleh getteng,yang pada intinya desa genteng dan desa konang berada dititik yang berseberangan.ditengah desa terdapat getteng atau dalam bahasa indonesia artinya cekungan yang memisahkan antara desa konang dan desa genteng,kata-kata “Getteng” yang berarti cekungan diwilayah perbukitan pada masa dimana desa genteng dan konang masih satu kepala desa dijadikan penamaan untuk desa genteng saat ini.
Ketika ditelaah lebih dalam mengenai asal-usul dibalik nama desa genteng yang memiliki cerita mengenai getteng (cekungan) yang sebenarnya bernama getteng namun karena kesalahan dari generasi-generasinya dalam mengucapkannya atau kesalahan pusat dalam pendataan ditingkat pemerintahan sehingga terdapat kesalahan yang awalnya getteng menjadi genteng nama genteng tersebut akhirnya digunakan hingga saat ini dan desa lain mengenal desa tersebut sebagai desa genteng.
Adapun kelebihan desa genteng ini memiliki para wisata yaitu api alam yang mana api ini murni dari alam sebuah nikmat yang sangat luar biasa bagi masyarakat genteng semoga masyarakat genteng bisa mengembangkan api alam sebagai wisata yang besar dan bisa membangkitkan per ekonomiannya masyarakat genteng.
20 Desember 2019 KKN 03 STAMIDIYA bersama masyarakat memberi manfaat
Narasumber:H. Baydowi muslim
Penulis: Sahabat faruk efendyi

Posting Komentar

0 Komentar